Jumat, 23 Mei 2014

Soal Pengembangan Usaha Budidaya Ikan Di Perairan Umum



TUGAS MANDIRI
PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA IKAN DI
 PERAIRAN UMUM
(LUHT4454)

Sesungguhnya, apapun yang Anda perbuat, Tuhan Maha Mengetahui.
Karena itu, bekerjalah dengan jujur dan jangan berlaku curang !


PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR   1  SAMPAI  25, PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!

1.   Perairan yang bersifat terbuka dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh rakyat, karena kepemilikannya diatur oleh negara adalah definisi dari
A.   perairan nasional.
B.   perairan terbuka.
C.   perairan umum.
D.   perairan.

2.   Perairan yang tergolong pada perairan umum adalah
A.   tambak.
B.   kolam.
C.   waduk.
D.   balongan.
     
3.   Perairan umum yang memiliki produktivitas perikanannya meningkat hingga maksimum pada tahun-tahun pertama adalah
A.   waduk.
B.   danau.
C.   situ.
D.   rawa.

4.   Sistem penyediaan makanan yang berasal dari sungai itu sendiri dikenal dengan istilah
A.   Allochthonous.
B.   Autochotonous.
C.   Polychotonous.
D.   Unochothonous.

5.   Pada umumnya jenis-jenis ikan yang mampu hidup di sungai digolongkan ke dalam jenis ikan
A.   Euryhalin.
B.   Eurythermal.
C.   Fluvial.
D.   Poikiloterm.

6.   Jenis ikan yang mampu bertahan hidup pada kondisi oksigen terlarut yang rendah adalah jenis
A.   Cyprinidae (Karper).
B.   Anabas (Betok).
C.   Chanos chanos (Bandeng).
D.   Mugil spp (Belanak).

7.   Ciri khas yang membedakan antara perairan umum seperti laut & estuarin dengan perairan umum lainnya seperti sungai, waduk dan rawa adalah
A.   jenis ikan yang hidup didalamnya.
B.   kadar garam media.
C.   pola arus.
D.   letak geografisnya.

8.   Jenis-jenis ikan yang mampu beradaptasi pada perairan estuarin (payau) dikenal dengan istilah
A.   Euryhaline.
B.   Eurythermal.
C.   Poikilotherm.
D.   Psikhrofilik.

9.   Perairan yang memiliki tingkat prduktivitas yang tinggi dan dikenal sebagai daerah “Nursery Ground” adalah
A.   sungai.
B.   pesisir pantai.
C.   Estuarin.
D.   waduk.

10.   Untuk perairan yang mengalir seperti sungai, jenis usaha budidaya ikan yang cocok untuk diterapkan adalah
A.   Jaring apung.
B.   Kombong.
C.   “Fence” (pagar).
D.   Rakit.

11.   Pada perairan sungai yang tergenang seperti waduk, danau, rawa dan situ jenis usaha budidaya yang cocok untuk diterapkan adalah
A.   Jaring apung.
B.   Kombong.
C.   “fence” (pagar).
D.   Rakit.


12.   Usaha budidaya perikanan yang cocok untuk diterapkan pada perairan pantai adalah
A.   Jaring apung.
B.   Kombong.
C.   “fence” (pagar).
D.   Rakit.

13.   Jenis wadah budidaya rakit adalah diper-untukkan membudidayakan
A.   rumput laut.
B.   kerang-kerangan.
C.   siput.
D.   tiram mutiara.

14.   Indikator untuk melihat sejauh mana peningkatan unit usaha dari produksi yang dihasilkan adalah
A.   melimpahnya panen.
B.   minat konsumen.
C.   perbaikan mutu.
D.   tambahan modal.

15.   Analisis teknis yang sangat erat kaitannya dengan tingkat mortalitas ikan adalah
A.   kualitas air.
B.   kecerahan.
C.   kekeruhan.
D.   oksigen terlarut.

16.   Kegiatan awal yang diperlukan untuk menentukan kawasan mana yang tepat untuk budidaya ikan adalah
A.   kebiasaan makan ikan (food habit).
B.   tempat hidup (habitat) ikan.
C.   jenis (spesies) ikan.
D.   wadah budidaya ikan.

17.   Kelimpahan plankton dalam suatu perairan dapat dilihat dengan parameter
A.   kekeruhan.
B.   kesadahan.
C.   kecerahan.
D.   kualitas mutu.

18.   Parameter yang sangat esensial untuk Respirasi dan metabalisme ikan adalah
A.   pH.
B.   oksigen terlarut.
C.   CO2 terlarut.
D.   Alkaliaitas.

19.   Jika dalam suatu perairan kandungan oksigen terlarut sebesar 3 ppm, maka pananganan tambahan oksigen selain melalui “bubling oxigen” dapat juga dilakukan dengan cara
A.   menambah padat tebar.
B.   mengurangi padat tebar.
C.   pemanenan.
D.   penambahan kapur tohor (CaCO3).

20.   Korelasi parameter oksigen terlarut dengan karbondioksida terlarut dalam suatu perairan adalah
A.   positif.
B.   negatif.
C.   berbanding lurus.
D.   tidak ada korelasi.

21.   Toleransi ikan yang dibudidaya pada perairan tawar terhadap kandungan amonia nilai maksimum yang dianjurkan adalah sebesar
A.   0,10 ppm.
B.   0,11 ppm.
C.   0,01 ppm.
D.   0,001 ppm.

22.   Mekanisme daya kerja racun amonia pada ikan didahului dengan rusaknya kemampuan sistem
A.   pergerakan ikan.
B.   reproduksi ikan.
C.   respirasi ikan.
D.   permeabilitas ikan.

23.   Senyawa amonia yang beracun merupakan senyawa amonia non-ionik dengan rumus kimianya adalah
A.   NH.
B.   NHN.
C.   NH4OH.
D.   NO.

24.   Sistem budidaya ikan yang semua kebutuhan pakannya berasal dari pabrik (pakan buatan) adalah
A.   ekstensif.
B.   semi intensif.
C.   intensif.
D.   super intensif.

25.   Orang pertama yang memperkenalkan indikator biologi untuk mendeteksi perairan yang sudah tercemar polusi adalah
A.   Gaufan.
B.   Boyd.
C.   Edward.
D.   Whitton.

PETUNJUK:        UNTUK SOAL NOMOR  26  SAMPAI  34,   PILIHLAH!
A.   JIKA PERNYATAAN BENAR, ALASAN BENAR, DAN KEDUANYA MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB!
B.   JIKA PERNYATAAN BENAR, ALASAN BENAR, TETAPI KEDUANYA BUKAN MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB!
C.   JIKA PERNYATAAN BENAR, ALASAN SALAH, ATAU JIKA PERNYATAAN SALAH ALASAN BENAR!
D.   JIKA PERNYATAAN DAN ALASAN KEDUANYA SALAH!

26.   Penataan unit-unit usaha dalam suatu areal budidaya sangat bergantung pada skala yang akan dilakukan.
sebab                 
Unit-unit usaha dalam suatu areal budidaya penataannya dapat dimulai dari usaha pembenihan pembesaran dan usaha lainnya.

27.   Pengaturan pola budidaya dan pola tanam erat kaitannya dengan permintaan pasar.
sebab                 
Permintaan pasar cenderung pada komoditi yang selalu tersedia dan bermutu baik.

28.   Perairan sungai dan estuari keduanya digolongkan sebagi perairan yang dinamik.
sebab                 
Keduanya jenis perairan tersebut memiliki pola arus sehingga memungkinkan terjadinya aliran yang terus menerus.

29.   Peningkatan unit usaha budidaya hanya dapat terjadi bila produk yang dihasilkan berkualitas.
sebab                 
Produk budidaya yang berkualitas dapat memperbaiki nilai jual.

30.   Setiap lokasi usaha budidaya ikan diperairan umum dapat pula ditingkatkann fungsinya sebagai usaha magang calon pengusaha pemula.
sebab                 
Kegiatan ini hanya dapat dikembangkan oleh aparat pemda terkait.

31.   Metode yang dapat dipakai untuk mengetahui apakah suatu lokasi memenuhi persyaratan teknologi atau tidak adalah dengan studi keberhasilan proyek dan ketersediaan sumberdaya yang ada.
sebab                 
Penetapan kawasan suatu lokasi untuk usaha budidaya tidak perlu mengambil data sekunder.
32.   Penetapan persyaratan lingkungan untuk calon lokasi usaha budidaya ikan pada perairan umum berkaitan erat dengan tercemar tidaknya kawasan tersebut.
sebab                 
Suatu kawasan yang telah tercemar sama sekali tidak dapat digunakan untuk usaha budidaya.

33.   Pada beberapa lokasi tertentu, pengaruh daerah bantaran sungai turut berperan dalam mengubah komposisi fisika perairan sungai yang terkena penggelontoran bahan-bahan dari daerah teresterial.
sebab                 
Daerah teresterial adalah badan sungai yang sangat tidak stabil.

34. Secara alami ikan-ikan sungai termasuk ke dalam golongan “Fluvial”.
sebab                 
Spesies ikan sungai memiliki kemampuan berenang di atas rata-rata ikan tawar umumnya.

PETUNJUK:  UNTUK SOAL NOMOR   35   SAMPAI   40,   PILIHLAH!
A.   JIKA 1) DAN 2) BENAR!
B.   JIKA 1) DAN 3) BENAR!
C.   JIKA 2) DAN 3) BENAR!
D.  JIKA 1), 2), DAN 3) SEMUANYA BENAR!

35.   Pengelompokan jenis organisme berdasarkan status polusi adalah
1)   Intoleran
2)   Toleran
3)   Fakultatif

36.   Jenis organisme yang termasuk kategori organisme intoleran adalah
1)   Anopheles punctipennis
2)   Chimarra obscura
3)   Tubifex sp

37.   Jenis organisme yang termasuk toleran terhadap percemaran adalah
1)   Limmodrillus sp
2)   Chironomus decorus
3)   Tubifex sp

38.   Jenis perairan yang tergolong perairan umum adalah
1)   tambak
2)   waduk
3)   situ
39.   Faktor-faktor yang termasuk ke dalam parameter biologi adalah
1)   kebiasaan makan
2)   analisis sedimentasi
3)   kelimpahan plankton

40.   Spesies ikan baru yang ditemukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 1998 adalah
1)   Osteochilus jeruk, n
2)   Nemachilus fasciatur
3)   Oreochromis mossambica

Tidak ada komentar:

Posting Komentar