TUGAS MANDIRI
PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA IKAN DI
PERAIRAN UMUM
(LUHT4454)
Sesungguhnya, apapun yang Anda
perbuat, Tuhan Maha Mengetahui.
Karena itu, bekerjalah dengan jujur
dan jangan berlaku curang !
PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR 1
SAMPAI 25, PILIHLAH SATU JAWABAN
YANG PALING TEPAT!
1. Perairan yang bersifat terbuka dan dapat
dimanfaatkan oleh seluruh rakyat, karena kepemilikannya diatur oleh negara
adalah definisi dari
A. perairan nasional.
B. perairan terbuka.
C. perairan umum.
D. perairan.
2. Perairan yang tergolong pada perairan umum
adalah
A. tambak.
B. kolam.
C. waduk.
D. balongan.
3. Perairan umum yang memiliki produktivitas
perikanannya meningkat hingga maksimum pada tahun-tahun pertama adalah
A. waduk.
B. danau.
C. situ.
D. rawa.
4. Sistem penyediaan makanan yang berasal dari
sungai itu sendiri dikenal dengan istilah
A. Allochthonous.
B. Autochotonous.
C. Polychotonous.
D. Unochothonous.
5. Pada umumnya jenis-jenis ikan yang mampu
hidup di sungai digolongkan ke dalam jenis ikan
A. Euryhalin.
B. Eurythermal.
C. Fluvial.
D. Poikiloterm.
6. Jenis ikan yang mampu bertahan hidup pada
kondisi oksigen terlarut yang rendah adalah jenis
A. Cyprinidae (Karper).
B. Anabas (Betok).
C. Chanos
chanos (Bandeng).
D. Mugil
spp (Belanak).
7. Ciri khas yang membedakan antara perairan
umum seperti laut & estuarin dengan perairan umum lainnya seperti sungai,
waduk dan rawa adalah
A. jenis ikan yang hidup didalamnya.
B. kadar garam media.
C. pola arus.
D. letak geografisnya.
8. Jenis-jenis ikan yang mampu beradaptasi pada
perairan estuarin (payau) dikenal dengan istilah
A. Euryhaline.
B. Eurythermal.
C. Poikilotherm.
D. Psikhrofilik.
9. Perairan yang memiliki tingkat prduktivitas
yang tinggi dan dikenal sebagai daerah “Nursery Ground” adalah
A. sungai.
B. pesisir pantai.
C. Estuarin.
D. waduk.
10. Untuk perairan yang mengalir seperti sungai, jenis usaha budidaya
ikan yang cocok untuk diterapkan adalah
A. Jaring apung.
B. Kombong.
C. “Fence” (pagar).
D. Rakit.
11. Pada perairan sungai yang tergenang seperti waduk, danau, rawa dan
situ jenis usaha budidaya yang cocok untuk diterapkan adalah
A. Jaring apung.
B. Kombong.
C. “fence” (pagar).
D. Rakit.
12. Usaha budidaya perikanan yang cocok untuk diterapkan pada perairan
pantai adalah
A. Jaring apung.
B. Kombong.
C. “fence” (pagar).
D. Rakit.
13. Jenis wadah budidaya rakit adalah diper-untukkan membudidayakan
A. rumput laut.
B. kerang-kerangan.
C. siput.
D. tiram mutiara.
14. Indikator untuk melihat sejauh mana peningkatan unit usaha dari
produksi yang dihasilkan adalah
A. melimpahnya panen.
B. minat konsumen.
C. perbaikan mutu.
D. tambahan modal.
15. Analisis teknis yang sangat erat kaitannya dengan tingkat
mortalitas ikan adalah
A. kualitas air.
B. kecerahan.
C. kekeruhan.
D. oksigen terlarut.
16. Kegiatan awal yang diperlukan untuk menentukan kawasan mana yang
tepat untuk budidaya ikan adalah
A. kebiasaan makan ikan (food habit).
B. tempat hidup (habitat) ikan.
C. jenis (spesies) ikan.
D. wadah budidaya ikan.
17. Kelimpahan plankton dalam suatu perairan dapat dilihat dengan
parameter
A. kekeruhan.
B. kesadahan.
C. kecerahan.
D. kualitas mutu.
18. Parameter yang sangat esensial untuk Respirasi dan metabalisme
ikan adalah
A. pH.
B. oksigen terlarut.
C. CO2 terlarut.
D. Alkaliaitas.
19. Jika dalam suatu perairan kandungan oksigen terlarut sebesar 3
ppm, maka pananganan tambahan oksigen selain melalui “bubling oxigen” dapat
juga dilakukan dengan cara
A. menambah padat tebar.
B. mengurangi padat tebar.
C. pemanenan.
D. penambahan kapur tohor (CaCO3).
20. Korelasi parameter oksigen terlarut dengan karbondioksida terlarut
dalam suatu perairan adalah
A. positif.
B. negatif.
C. berbanding lurus.
D. tidak ada korelasi.
21. Toleransi ikan yang dibudidaya pada perairan tawar terhadap
kandungan amonia nilai maksimum yang dianjurkan adalah sebesar
A. 0,10 ppm.
B. 0,11 ppm.
C. 0,01 ppm.
D. 0,001 ppm.
22. Mekanisme
daya kerja racun amonia pada ikan didahului dengan rusaknya kemampuan sistem
A. pergerakan ikan.
B. reproduksi ikan.
C. respirasi ikan.
D. permeabilitas ikan.
23. Senyawa amonia yang beracun merupakan senyawa amonia non-ionik
dengan rumus kimianya adalah
A. NH
.

B. NH
N.

C. NH4OH.
D. NO
.

24. Sistem budidaya ikan yang semua kebutuhan pakannya berasal dari
pabrik (pakan buatan) adalah
A. ekstensif.
B. semi intensif.
C. intensif.
D. super intensif.
25. Orang pertama yang memperkenalkan indikator biologi untuk
mendeteksi perairan yang sudah tercemar polusi adalah
A. Gaufan.
B. Boyd.
C. Edward.
D. Whitton.
PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR 26
SAMPAI 34, PILIHLAH!
A. JIKA PERNYATAAN BENAR, ALASAN BENAR, DAN
KEDUANYA MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB!
B. JIKA PERNYATAAN BENAR, ALASAN BENAR, TETAPI
KEDUANYA BUKAN MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB!
C. JIKA PERNYATAAN BENAR, ALASAN SALAH, ATAU
JIKA PERNYATAAN SALAH ALASAN BENAR!
D. JIKA PERNYATAAN DAN ALASAN KEDUANYA SALAH!
26. Penataan unit-unit usaha dalam suatu areal budidaya sangat
bergantung pada skala yang akan dilakukan.
sebab
Unit-unit
usaha dalam suatu areal budidaya penataannya dapat dimulai dari usaha
pembenihan pembesaran dan usaha lainnya.
27. Pengaturan pola budidaya dan pola tanam erat kaitannya dengan
permintaan pasar.
sebab
Permintaan
pasar cenderung pada komoditi yang selalu tersedia dan bermutu baik.
28. Perairan sungai dan estuari keduanya digolongkan sebagi perairan
yang dinamik.
sebab
Keduanya
jenis perairan tersebut memiliki pola arus sehingga memungkinkan terjadinya
aliran yang terus menerus.
29. Peningkatan unit usaha budidaya hanya dapat terjadi bila produk
yang dihasilkan berkualitas.
sebab
Produk
budidaya yang berkualitas dapat memperbaiki nilai jual.
30. Setiap lokasi usaha budidaya ikan diperairan umum dapat pula
ditingkatkann fungsinya sebagai usaha magang calon pengusaha pemula.
sebab
Kegiatan
ini hanya dapat dikembangkan oleh aparat pemda terkait.
31. Metode yang dapat dipakai untuk mengetahui apakah suatu lokasi
memenuhi persyaratan teknologi atau tidak adalah dengan studi keberhasilan
proyek dan ketersediaan sumberdaya yang ada.
sebab
Penetapan
kawasan suatu lokasi untuk usaha budidaya tidak perlu mengambil data sekunder.
32. Penetapan persyaratan lingkungan untuk calon lokasi usaha budidaya
ikan pada perairan umum berkaitan erat dengan tercemar tidaknya kawasan
tersebut.
sebab
Suatu
kawasan yang telah tercemar sama sekali tidak dapat digunakan untuk usaha
budidaya.
33. Pada beberapa lokasi tertentu, pengaruh daerah bantaran sungai
turut berperan dalam mengubah komposisi fisika perairan sungai yang terkena
penggelontoran bahan-bahan dari daerah teresterial.
sebab
Daerah
teresterial adalah badan sungai yang sangat tidak stabil.
34. Secara alami ikan-ikan
sungai termasuk ke dalam golongan “Fluvial”.
sebab
Spesies
ikan sungai memiliki kemampuan berenang di atas rata-rata ikan tawar umumnya.
PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR 35
SAMPAI 40, PILIHLAH!
A. JIKA 1) DAN 2) BENAR!
B. JIKA 1) DAN 3) BENAR!
C. JIKA 2) DAN 3) BENAR!
D. JIKA 1), 2), DAN 3) SEMUANYA BENAR!
35. Pengelompokan jenis organisme berdasarkan status polusi adalah
1) Intoleran
2) Toleran
3) Fakultatif
36. Jenis organisme yang termasuk kategori organisme intoleran adalah
1) Anopheles punctipennis
2) Chimarra obscura
3) Tubifex sp
37. Jenis organisme yang termasuk toleran terhadap percemaran adalah
1) Limmodrillus sp
2) Chironomus decorus
3) Tubifex sp
38. Jenis perairan yang tergolong perairan umum adalah
1) tambak
2) waduk
3) situ
39. Faktor-faktor yang termasuk ke dalam parameter biologi adalah
1) kebiasaan makan
2) analisis sedimentasi
3) kelimpahan plankton
40. Spesies ikan baru yang ditemukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) pada tahun 1998 adalah
1) Osteochilus jeruk, n
2) Nemachilus fasciatur
3) Oreochromis mossambica
Tidak ada komentar:
Posting Komentar