TUGAS MANDIRI
KIMIA ANALITIK
(PAKI4326)
PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR 1
SAMPAI 50, PILIHLAH SATU JAWABAN
YANG PALING TEPAT!
1. Kimia analitik adalah cabang ilmu kimia yang
mempelajari
A. analisis konstituen dalam berbagai sampel.
B. penerapan cara analisis dari cabang ilmu
kimia yang lain.
C. pengoperasian berbagai peralatan untuk
analisis konstituen.
D. metode dan prosedur untuk menentukan susunan
dan komposisi suatu bahan yang tak diketahui.
2. Analisis konstituen dalam produk industri
tertentu merupakan analisis yang bertujuan
A. kualitatif.
B. kuantitatif.
C. kualitatif preparatif.
D. kuantitatif preparatif.
3. Analisis kuantitatif dengan berat sampel
sebesar 80 mg disebut analisis
A. makro.
B. semi mikro.
C. mikro.
D. ultra mikro.
4. Massa atom relatif suatu unsur adalah
A. massa N buah atom (N = bilangan Avogadro) dari
unsur tersebut.
B. massa atom tersebut relatif terhadap unsur
lain yang ditentukan.
C. massa atom tersebut relatif terhadap atom C12.
D. massa
1 atom tersebut relatif terhadap atom C12.
5. Massa molekul relatif merupakan
A. massa molekul tersebut relatif terhadap massa
atom C12.
B. massa 1 molekul suatu senyawa.
C. massa total dari massa atom penyusun molekul
tersebut.
D. massa 1 molekul relatif terhadap atom C12.
6. Massa 1 mol senyawa (NH4)2 CO3
adalah
A. 86 g/mol.
B. 96 g/mol.
C. 98 g/mol.
D. 108 g/mol.
7. Larutan 1 molar suatu zat adalah larutan yang
mengandung
A. 1 gram zat tersebut, tiap 1 liter larutan.
B. 1 mol zat tersebut, tiap 1 liter larutan.
C. 1 kg zat tersebut, tiap 1 liter larutan.
D. 1 mg zat tersebut, tiap 100 liter larutan.
8. Larutan 1 normal suatu zat adalah larutan
yang mengandung
A. 1 mol zat tersebut, tiap 1 liter larutan.
B. 1 gram zat tersebut, tiap 1 liter larutan.
C. 1 ekivalen zat pereaksi tiap 1 liter larutan.
D. sejumlah berat ekivalen zat pereaksi.
9. Berat ekivalen suatu zat adalah
A. berat 1 mol ekivalen tersebut.
B. berat zat tiap 1 ekivalen suatu reaksi.
C. berat 1 molekul, ekivalen dengan 1 molekul lain yang ditentukan.
D. berat zat yang ada dalam larutan 1 normal.
10. Diketahui suatu reaksi redoks :
3C2O42-
+ Cr2O72- + 14H+ 2Cr3+ + 6CO2 + 7H2O.
Jika diketahui Mr K2Cr2O7
= 294,2, maka berat ekivalen K2Cr2O7 adalah
A. 40,03 g/ek.
B. 41,06 g/ek.
C. 43,07 g/ek.
D. 49,03 g/ek.
11. Larutan 1 molal suatu zat adalah larutan yang mengadung
A. satu mol zat tiap 1000 g pelarut.
B. satu gram zat tiap 1000 g pelarut.
C. satu mol zat tiap 1000 g larutan.
D. satu gram zat tiap 1000 g larutan.
12. Satuan konsentrasi larutan bpj atau ppm adalah
A. banyaknya g zat terlarut tiap 1000 g larutan.
B. banyaknya mg zat terlarut tiap 1000 g larutan.
C. banyaknya mg zat tiap 1000
mol larutan.
D. banyaknya mg zat terlarut tiap 100 mol larutan.
13. Hitung normalitas larutan Nikel Nitrat yang dibuat dengan jalan
melarutkan 2,00 g logam nikel murni ke dalam asam nitrat, dan mengencerkannya
sampai 500 ml. Larutan nikel tersebut dititrasi dengan KCN, menurut reaksi
berikut: Ni2+ + 4CN-
Ni(CN)42- serta diketahui Ar Ni
= 58,70
A. 0,036 ek/l.
B. 0,056 ek/l.
C. 0,108 ek/l.
D. 0,136 ek/l.
14. Kesetimbangan kelarutan adalah
A. kesetimbangan antara ion-ion dalam larutan dalam hubungannya
dengan proses pengendapan.
B. kesetimbangan antara ion-ion dalam larutan dengan fasa padatnya
yang terjadi pada kondisi lewat jenuh.
C. kesetimbangan dissosiasi senyawa padat menjadi ion-ionnya.
D. dissosiasi senyawa endapan, membentuk ion-ion yang dapat mencapai
kesetimbangan.
15. Perak dalam sebuah larutan diendapkan dengan penambahan ion
klorida. Volume akhir larutan 500 ml. Berapakah seharusnya konsentrasi Cl-,
agar larutan tetap pada kondisi
larutan jenuh, jika banyaknya ion
Ag+ = 0,1 mg?
Ksp AgCl = 1,0 x 10-10
Mr
AgCl = 107,9
A. [Cl-] = 4,3 x 10-5 M.
B. [Cl-] = 5,3 x 10-5 M.
C. [Cl-] = 6,3 x 10-5 M.
D. [Cl-] = 7,3 x 10-5 M.
16. Hitung pH sebuah larutan asam asetat yang konsentrasinya 3 mg
dalam 1 ml larutan.
Ka asam asetat = Ka CH3COOH = 1,8 x 10-5
Mr
CH3COOH = 60
A. pH = 2,96.
B. pH = 3,02.
C. pH = 3,05.
D. pH = 3,60.
17. Hitung pH larutan 1,10 M Natrium Asetat
Ka CH3COOH = 1,8 x 10-5
A. 8,88.
B. 8,80.
C. 7,99.
D. 7,80.
18. Larutan buffer adalah larutan yang mempunyai sifat
A. mudah berubah pHnya, pada penambahan sedikti asam, basa, atau
pengenceran.
B. mudah berubah konsentrasinya pada penambahan sedikit asam, basa,
atau pengenceran.
C. tidak mudah berubah pHnya pada penambahan sedikit asam, basa, atau
pengenceran.
D. tidak mudah berubah konsentrasinya pada penambahan sedikit asam,
basa, atau diencerkan.
19. Hitung pH sebuah larutan yang dibuat dengan mencampurkan 50 ml
0,10M NH3 dan 50 ml 0,04 HCl.
Kb untuk NH3 adalah 1,8 x 10-5
A. pH = 9,04.
B. pH = 9,24.
C. pH = 9,44.
D. pH = 9,54.
20. Hitung perbandingan (komposisi) antara HOAc terhadap NaOAc dalam
suatu larutan buffer yang pHnya = 5,05
Diketahui Ka HOAc =
1,8 x 10-5
A. 0,29.
B. 0,32.
C. 0,41.
D. 0,49.
22. 1,0 mmol AgCl dilarutkan 500 ml amoniak. Konsentrasi NH3
tak terkompleks (konsentrasi akhir) adalah 0,10 M. Berapa konsentrasi Ag+
tak terkompleks dalam larutan.
Diketahui :Tetapan stabilitas: Kf1
= 2,3 x 103
Kf2 =6,0 x
103
A. (Ag+) = 0,4 x 10-7 M.
B. (Ag+) = 0,6 x 10-8 M.
C. (Ag+) = 1,4 x 10-8 M.
D. (Ag+) = 2,0 x 10-8 M.
23. Hasil pengamatan dari analisis kualitatif dapat berupa terjadinya
A. endapan, ledakan, gas.
B. endapan, gas, perubahan warna.
C. kristal, perubahan warna.
D. kristal, gas.
24. Tiga syarat pereaksi identifikasi kation adalah
A. teliti, tepat spesifik.
B. selektif, teliti, tepat.
C. teliti, spesifik, selektif.
D. sensitif, selektif, spesifik.
25. Berdasarkan konvensi kelarutan garam-garam dalam air, maka tiga
garam berikut merupakan garam yang tidak larut
A. AgCl, CaCl2, Hg
I.
B. AgCl, CaCO3, BaCrO4.
C. Cu I, CaCl2, CaSO4.
D. Ag I, AgCl, CaCl2.
26. Ion Ag+ dengan pereaksi tertentu akan memberikan hasil
reaksi berupa endapan dengan warna-warna tertentu. Garam-garam perak seperti :
AgI, Ag2O, Ag2CrO4 berturut-turut mempunyai
warna
A. coklat, merah, kuning.
B. merah, coklat, kuning.
C. kuning, coklat, merah.
D. merah, kuning, coklat.
27. Pereaksi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi Cu(II) ialah
H2S dan NaOH. Warna dan sifat endapan yang terbentuk berturut-turut
dengan reagen tersebut adalah
A. endapan hitam, larut dalam KCN, endapan biru, tak larut jika
pereaksi berlebih.
B. endapan merah, larut dalam HCl, endapan biru, larut jika pereaksi
berlebih.
C. endapan hitam, larut dalam HCl, endapan biru, tak larut jika
pereaksi berlebih.
D. endapan hitam, larut dalam KCN, endapan hitam, larut jika pereaksi
berlebih.
28. Pereaksi-pereaksi yang sesuai untuk mengidentifikasi kation Ag+
yang terdapat bersama-sama dengan
ion Cu2+ di dalam larutan adalah
A. gas H2S, HCl 0,3M, air panas, amoniak.
B. HCl 0,3M, amoniak, air panas.
C. HCl 1M, HCl 0,3 M, gas H2S.
D. HCl 1 M, air panas, amoniak.
29. Kelompok anion yang dapat menghasilkan gas pada saat sampel
diperlakukan dengan asam klorida, atau asam sulfat encer antara lain
A. karbonat, bikarbonat, fosfat.
B. karbonat, sulfida, nitrit.
C. bikarbonat, nitrat, perklorat.
D. karbonat, hipoklorit, kromat.
30. Tiga anion berikut, merupakan anion yang dapat mengalami reaksi
redoks dalam larutan
A. manganat, permanganat, kromat.
B. iodida, permanganat, kromat.
C. tiosulfat, kromat, dikromat.
D. iodida, permanganat, tiosianat.
31. Dalam suatu tabung reaksi terdapat campuran endapan CuS dan SnS.
Untuk memisahkan keduanya, sebaiknya digunakan pereaksi
A. HCl 0,3M.
B. HCl 1M.
C. Na2S.
D. Amoniak.
32. Dalam suatu tabung reaksi terdapat campuran kation Cu (II) dan
Fe(III). Untuk memisahkan keduanya, sebaiknya digunakan pereaksi
A. H2S suasana netral.
B. H2S suasana 0,3 M HCl.
C. NaOH berlebih.
D. Amoniak berlebih.
33. Prinsip dasar analisis secara gravimetri adalah
A. analisis berdasarkan penimbangan analit yang diinginkan.
B. analit diisolasi, kemudian diukur melalui penimbangan.
C. analit diubah secara selektif menjadi bentuk endapan yang
dilanjutkan dengan penimbangan.
D. analit diubah secara selektif menjadi bentuk endapan, endapan
dipijarkan, diakhiri penimbangan.
34. Urutan langkah dalam analisis gravimetri adalah
A. menyiapkan sampel, mengedapkan, menimbang, menghitung.
B. menyiapkan larutan, mengendapkan, mencuci endapan, menimbang.
C. menyiapkan larutan, mengendapkan, menyaring, mencuci, menimbang.
D. pengendapan dengan larutan yang sesuai, menyaring, mencuci,
memijarkan, menimbang.
36. Suatu bijih dianalisis kandungan senyawa mangannya dengan jalan
mengubah senyawa mangan dalam sampel menjadi Mn3O4. Dari
sampel seberat 1,52 g, ternyata dapat menghasilkan Mn3O4
seberat 0,126 g. Berapa kadar senyawa Mn tersebut sebagai Mn2O3.
MT Mn2O3 = 157,9 MT Mn3O4
=228,8
A. 6,58%.
B. 7,28%.
C. 8,58%.
D. 9,08%.
37. Dalam sampel yang mengandung Ni dan Fe, ingin ditentukan kadar
Nikelnya secara gravimetri. Maka reagen pengendap yang paling cocok adalah
A. dimetil glioksim.
B. oksin.
C. nitroso - naftol.
D. cupferron.
38. Berikut merupakan 3 contoh perangkat utama alat
titrasi asam-basa
A. buret
beserta kelengkapannya, pipet volum, labu erlenmeyer.
B. buret beserta kelengkapannya, beaker glass, corong.
C. buret beserta kelengkapannya, neraca analisis, labu ukur.
D. buret, klem. statif.
39. Pada saat praktikan menghentikan titrasinya karena melihat
terjadinya perubahan warna indikator, maka kondisi ini dikatakan telah mencapai
A. titik ekivalen titrasi.
B. titik akhir titrasi.
C. titik peralihan warna indikator.
D. trayek perubahan warna indikator.
41. Suatu larutan yang mengandung NaOH 4g dalam 200 ml, konsentrasinya
adalah
(Ar
Na = 23, O = 16, H = 1)
A. 0,005 M.
B. 0,05 M.
C. 0,5 M.
D. 1,0 M.
42. Untuk membuat larutan standar primer H2C2O42H2O 0,1M sebanyak 100 ml, berapa gram Anda harus
menimbang ?
MT
H2C2O4 . 2H2O = 126
A. 126 g.
B. 12,6 g.
C. 1,26 g.
D. 0,126 g.
43. Konsentrasi HCl
distandarisasi dengan 0,1876 g Na2CO3 dengan persamaan
reaksi CO32- + 2H+ H2O + CO2
Jika
dalam titrasi diperlukan 37,86 ml larutan HCl, hitung molaritas larutan HCl
(MT
Na2CO3 = 105,99)
A. 0,0935 M.
B. 0,0725 M.
C. 0,0715 M.
D. 0,0695 M.
44. 0,4671g sampel yang mengandung Natrium bikarbonat dibuat larutan, kemudian
dititrasi dengan larutan HCl 0,0935 M. Ternyata memerlukan tepat 40,72 ml HCl.
Hitung kadar NaHCO3 (%) dalam sampel, bila
MR NaHCO3
= 84,01
A. 50,74 %.
B. 55,75 %.
C. 65,77 %.
D. 68,47 %.
45. Atas dasar sifat senyawanya maka zat standar primer dapat
diklasifikasikan
A. zat standar primer asam, misalnya asam Oksalat .
B. zat standar primer basa, misalnya K-Hidrogen - Oksalat.
C. zat standar primer oksidator, misalnya MgO.
D. zat standar reduktor, misalnya KIO3.
46. Langkah utama perbuatan larutan standar primer adalah
A. menimbang dengan teliti, melarutkan, mengencerkan, menghitung
konsentrasi.
B. mengencerkan, menghitung konsentrasi, distandarisasi dengan
larutan baku lain.
C. menimbang dengan teliti, mengencerkan, distandarisasi dengan
larutan baku lain.
D. menimbang dengan teliti, dikeringkan, dilarutkan, diencerkan,
dihitung konsentrasinya.
47. Pada dasarnya selama proses titrasi ada 4 peristiwa yang bisa
diidentifikasi, yaitu
A. titik awal, selama proses, titik ekivalen, titik akhir titrasi.
B. titik awal, titik disekitar titik ekivalen, titik ekivalen, titik
akhir titrasi.
C. sebelum penambahan titrasi, sebelum titik ekivalen, pada titik
ekivalen, setelah titik ekivalen.
D. sebelum titik ekivalen, titik disekitar titik ekivalen, titik
ekivalen, titik akhir tirasi.
48. Limapuluh mililiter CH3COOH 0,01 M (Ka = 1,75 x 10-5)
dititrasi dengan larutan NaOH 001M. pH larutan pada saat titik ekivalen adalah
A. 8,03.
B. 8,23.
C. 8,53.
D. 8,63.
50. Indikator asam-basa adalah
A. senyawa asam atau basa lemah organik, yang mengalami perubahan
warna tergantung pada pH larutan.
B. senyawa yang dalam bentuk ion mempunyai warna yang berbeda dengan
bentuk molekulnya.
C. senyawa yang dapat digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi.
D. senyawa yang dapat digunakan untuk menentukan titik ekivalen
titrasi.
PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR 51
SAMPAI 65, PILIHLAH!
A. JIKA 1) DAN 2) BENAR!
B. JIKA 1) DAN 3) BENAR!
C. JIKA 2) DAN 3) BENAR!
D. JIKA 1), 2), DAN 3) SEMUANYA BENAR!
51. Analisis kuantitatif yang menghasilkan kesimpulan bahwa komponen
yang dianalisis mempunyai konsentrasi minor adalah analisis komponen dengan
kadar
1) 0,65%
2) 1,05%
3) 7,5%
52. Contoh peranan kimia analitik dalam masalah pencemaran lingkungan
adalah
1) cara penggunaan, macam dan dosis pupuk yang tepat
2) analisis kadar insektisida pada hasil pertanian
3) analisis logam berat pada lingkungan perairan
53. Tiga metoda analisis berikut merupakan analisis atas dasar
pengukuran sifat fisikanya
1) volumetri, gravimetri, absorpsimetri
2) turbidimetri, spektrofotometri, polarimetri
3) konduktometri, potensiometri, spektro-fotometri emisi
54. Cara-cara berikut merupakan teknik analisis konvensional cara
kering
1) uji pemanasan, uji warna nyala
2) peniupan nyala api, uji boraks
3) uji gas yang timbul, uji organo leptis
55. Pereaksi yang dapat membedakan kation Pb2+ (Gol. I)
dengan Cu2+ (Gol. II) adalah amonia berlebih. Reaksi dalam pereaksi
tersebut adalah
1) Pb2+ membentuk endapan putih, tak ada reaksi dalam kelebihan
pereaksi
2) Cu2+ membentuk endapan biru, larut dalam kelebihan
pereaksi
3) Pb2+ membentuk
endapan biru, tak ada reaksi dalam kelebihan pereaksi
56. Pereaksi yang dapat membedakan kation Al3+ (Gol.III)
dengan Sr2+ (Gol. IV) adalah amonia yang diberikan bertetes-tetes
sampai berlebih. Reaksi terhadap pereaksi tersebut adalah
1) Al3+ membentuk endapan putih Al(OH)3, yang
tidak larut dalam kelebihan pereaksi
2) Al3+ membentuk endapan putih Al(OH)3, larut
dalam kelebihan pereaksi
3) Sr2+ tidak
bereaksi dengan amoniak
57. Dua sifat berikut merupakan sifat spesifik dari ion Fe3+,
yang dapat digunakan untuk identifikasi jika tercampur dengan kation lain,
seperti Fe2+, Ni2+, Co2+
1) dengan amonia membentuk endapan merah kecoklatan besi (III)
hidroksida yang tidak larut dalam kelebihan pereaksi
2) dengan amonia membentuk endapan merah kecoklatan besi (III)
hidroksida yang larut dalam kelebihan pereaksi
3) dengan larutan heksasiano ferat (II) memberikan endapat biru tua
yang sangat spesifik
58. Dua sifat berikut merupakan sifat yang benar untuk ion Barium
1) garam klorida, nitrat dan karbonatnya larut dalam air
2) dengan larutan amonium, tidak terbentuk endapan, karena
kelarutannya besar
3) dengan larutan amonium, karbonat membentuk endapan Barium karbonat
berwarna putih, yang larut dalam asam mineral encer
59. Dua sifat berikut merupakan sifat yang benar untuk ion kalium
1) logam berwarna putih, lunak, dengan air reaksi eksplosit
2) dengan Natrium heksa nitrokobaltat (III) memberikan endapan kuning,
tidak larut dalam asam asetat encer
3) dengan larutan asam perklorat, membentuk endapan berwarna putih
sedikit larut dalam air
60. 3 anion berikut, merupakan anion yang dapat menghasilkan gas
diperlakukan dengan asam
1) HCO3-, S2O32-,
NO2-
2) CO32-, I-, CrO42-
3) CO32-, Cl-, NO3-
61. 3 anion berikut, merupakan anion yang dapat menghasilkan endapan
dalam larutan pada saat diidentifikasi
1) CrO42-, Cr2O7-,
PO43-
2) SO42-, NO2-, S2-
3) PO43-, SO42-, CrO42-
62. Analisis gravimetri dapat diklasifikasikan menjadi
1) analisis berdasarkan reaksinya dengan pengendap anorganik
2) analisis berdasarkan reaksinya dengan pengendap organik
3) analisis dengan menggunakan neraca termo
63. 2 contoh penetapan analit dari suatu bahan
1) penentuan kolesterol dalam padi-padian
2) penentuan kesadahan air
3) penenuan laktosa dalam susu
64. Contoh pengendap organik dalam analisis gravimetri adalah
1)
dimetil glioksim, 8 hidroksikurmolin, kupferon
2) dimetil glioksim, etilendiamintetra asetat, kupferon
3) Benzoin oksim,
Benzidin, Nitroso - naftol
65. Tiga contoh zat yang kadarnya dapat ditentukan dengan titrasi
asam-basa adalah
1) penetapan kadar cuka perdagangan, analisis soda perdagangan
2) analisis Nitrogen dalam protein
3) analisis air sadah
kunci jawabannya mana min?
BalasHapuskunci jawaban
BalasHapus