TUGAS MANDIRI
PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN
PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
(PAMA3110)
PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR 1
SAMPAI 51, PILIHLAH SATU JAWABAN
YANG PALING TEPAT!
1. Rencana sistem instruksional merujuk pada
A. tujuan.
B. prosedur.
C. proses.
D. realitas.
2. Dimensi realitas sistem instruksional merujuk
pada
A. kurikulum.
B. tujuan.
C. guru.
D. interaksi kelas.
3. Dua dimensi yang dimiliki oleh sistem
instruksional adalah
A. a plan dan a reality.
B. a plan dan waktu.
C. a reality dan waktu.
D. waktu dan biaya.
4. Hasil belajar berkaitan dengan respon nyata
yang kompleks dari ranah psikomotorik adalah
A. gerakan penampilan.
B. tanggapan terbimbing.
C. unsur kecermatan.
D. adaptasion
5. Menurut Tyler, kriteria consinuity
merujuk pada keterkaitan secara vertikal dari
A. unsur isi dan pengalaman belajar.
B. unsur isi dan cara belajar.
C. pengalaman dan cara belajar.
D. kesinambungan pengalaman belajar.
6. Menurut Tyler, kriteria integration
merujuk pada hubungan horizontal dari
A. kesatuan materi.
B. kesatuan pengalaman belajar.
C. suatu materi dan pengalaman belajar.
D. suatu materi dan cara belajar.
7. Tujuan pendidikan dalam sistem pendidikan di
Indonesia adalah tujuan
A. pendidikan agama.
B. pendidikan pancasila.
C. kurikuler.
D. kesatuan.
8. “Pengetahuan” dari ranah kognitif menurut
Bloom dan kawan-kawan adalah kemampuan untuk
A. mendifinisikan.
B. menjelaskan.
C. mengartikan.
D. mengingat bahan yang pernah dipelajari.
9. Menurut Bloom, yang dimaksud dengan
“analisis” adalah kemampuan untuk
A. menggunakan bahan yang telah dipelajari.
B. mengiris-ngiris sesuatu bahan menjadi lebih
kecil untuk memahami isinya.
C. memakai bahan yang telah di pelajari dalam
situasi baru.
D. mengingat bahan yang lebih kecil.
10. Keterkaitan dan saling menetrasi antar ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik akan menimbulkan
A. kontradiktif.
B. kreativitas.
C. keefektifan.
D. keaktifan.
11. Perumusan tujuan yang menekankan pada rumusan yang bersifat umum,
menunjukkan bahwa tujuan itu adalah tujuan
A. Pendidikan Nasional.
B. Instruksional umum.
C. Kurikuler.
D. Instruksional.
12. Jika seorang siswa bertanya pada guru, atas uraian guru maka
ditinjau dari ranah afektif ia berada pada sub ranah
A. Receiving.
B. Organization.
C. Valuing.
D. Responding.
13. Jika beberapa orang siswa berkelompok untuk membentuk regu belajar
dan mereka bersaing sehat untuk menunjukkan kelompoknya adalah yang terbaik,
maka mereka telah berada pada sub ranah afektif
A. organization.
B. valuing.
C. receiving.
D. characterization.
14. Ali setiap mendapat persoalan selalu berusaha untuk dapat
memecahkannya dengan cara apapun, ini menunjukkan bahwa Ali telah berada pada
sub ranah afektif
A. pemberian tanggapan.
B. penghargaan.
C. pengkarakterisasian dengan suatu nilai.
D. mekanisme.
15. Lima dari tujuh sub ranah psikomotorik secara urut 1 kesiapan, 2
mekanisma, 3 respons nyata kompleks, 4 persepsi, 5 respons terbimbing adalah
A. 1, 2, 3, 4, 5.
B. 3, 2, 1, 5, 4.
C. 4, 5, 1, 2, 3.
D. 4, 1, 5, 2, 3.
16. Jika seorang anak yang sedang belajar bela diri, ketika seseorang
memukulnya ke arah dada sebelah kanan, ia menarik kaki kenannya ke belakang,
sehingga ia dapat terhindar dari pukulan lawan, maka ia telah berada pada sub
ranah psikomotorik
A. guided respons.
B. mekanisme.
C. penyesuaian.
D. kesiapan.
17. Dua aspek konsep evaluasi dalam sistem instruksional adalah
A. ajeg dan komprehensif.
B. mengkaji perubahan perilaku dan evaluatif.
C. menuntut penggunaan berbagai alat dan komprehensif.
D. menuntut penggunaan berbagai alat dan mengkaji perubahan perilaku.
18. Behavioral objectives tidak expressive karena
itu
A. tidak berlaku di Indonesia.
B. tidak dipakai dalam perencanaan pengajaran.
C. tidak cocok untuk mengurus tingkah laku manusia.
D. saling melengkapi dengan expresive objectives.
19. Katagori tujuan yang dikembangkan oleh Bloom dan kawan-kawan
adalah
A. ranah kognitif, efektif dan psikomotor.
B. pengetahuan, analisis dan evaluasi.
C. valuing dan responding.
D. organization dan characterization.
20. Model Wong dan Raulerson berbeda dengan model Gagne Briggs dalam
hal model Wong dan Raulerson kelihatan lebih
A. lengkap.
B. terpusat pada kurikulum.
C. sederhana.
D. terpusat pada GBPP.
21. Peran semua model pengembangan sistem instruksional adalah
A. dari merancang sampai akhir.
B. merancang kurikulum.
C. menjabarkan GBPP.
D. evaluasi.
23. Pengertian konseptual pengelolaan kelas oleh Weber adalah
A. pengendalian kelas agar tertib.
B. perilaku guru yang dapat menciptakan kelas senang.
C. perilaku guru untuk menciptakan dan memelihara suasana kelas agar
tujuan belajar tercapai.
D. perilaku guru untuk mengatur kelas menjadi tertib, senang, damai.
24. Pengertian konseptual pengelolaan kelas oleh Houston dan
kawan-kawan adalah keterampilan
A. yang memungkinkan guru dan siswa dapat melakukan proses
pembelajaran.
B. guru dalam mengelola kelas.
C. guru dalam mengatur kelas.
D. guru dalam mengajar kelas dan menjaga kebersihan kelas.
25. Hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran antara lain
adalah
A. kualitas guru.
B. jumlah murid.
C. penggunaan waktu belajar yang efisien.
D. besarnya ruangan belajar.
26. Pelajar yang terikat pada tugas belajarnya akan berakibat
A. kelas kaku/mati.
B. siswa pasif dalam menanggapi tugas dari guru.
C. siswa aktif terlibat dalam tugas yang diberikan guru.
D. bosan dan masa bodoh.
27. Kelas yang baik menurut Houston dan kawan-kawan adalah merupakan
kombinasi dari pengorganisasian antara
A. guru, murid, kepala sekolah.
B. persiapan, keajegan tindakan dan umpan balik, arah yang jelas,
pemahaman murid yang baik.
C. guru yang baik, murid rajin, ruang kelas yang besar dan bersih,
perlengkapan.
D. kedisiplinan guru, karyawan, kepala sekolah dan sarana prasarana
yang memadai.
28. Ripple effect adalah situasi dimana seorang murid
A. sedang memperhatikan pengajaran guru dengan baik.
B. sedang berpikir serius dan tenang untuk menyelesaikan soal.
C. menimbulkan gangguan pada kelas sehingga gaduh.
D. bertanya pada guru dengan sangat sistematis.
29. Tugas guru dalam peranannya sebagai fasilitator misalnya
A. memberikan aturan-aturan.
B. mengundang siswa untuk bekerja sama.
C. memarahi siswa agar tidak berbuat salah lagi.
D. memberi sebutan-sebutan tertentu pada para siswa.
30. Rujukan dari ketumpang-tindihan dalam pengelolaan kelas adalah
A. menyiagakan siswa siap dipanggil.
B. memberi kegiatan pembelajaran secara bervariasi.
C. penanganan beberapa hal oleh guru dalam waktu bersamaan.
D. pemberian campur tangan guru dalam menangani kegiatan akademis.
31. Rujukan dari kehalus mulusan dalam pengelolaan kelas adalah
A. pengurangan campur tangan guru dalam kegiatan akedemis.
B. mengefektifan campur tangan guru dalam kegiatan akademis.
C. pengontrolan oleh guru yang terus menerus, sehingga siswa tak
berperilaku menyimpang.
D. pengelompokan siswa dalam kelompok yang setingkat kepandaiannya.
32. Behavior modification dalam pengelolaan kelas adalah
A. pengubahan perilaku kearah yang sesuai dengan aturan.
B. pemberian hadiah hingga perilaku siswa berubah.
C. pemberian hukuman hingga siswa jera.
D. pengubahan perilaku dengan contoh.
33. Konsep pengubahan perilaku untuk pendekatan dalam pengelolaan
adalah
A. pemberian aturan yang ketat dan tuntas.
B. pemberian hadiah dan hukuman.
C. pemberian contoh perilaku yang baik.
D. penguatan dan modifikasi perilaku.
34. Yang dimaksud dengan withitness adalah
A. guru tahu mengenai apa yang terjadi di kelas.
B. guru menyiarkan siswa di kelas.
C. murid siap menanti guru mengajar.
D. murid dan guru sedang mengerjakan tugas bersama di kelas.
35. Contoh penguatan positif yang dilakukan guru misalnya
A. mencemooh siswa yang menjawab salah.
B. memberi hadiah pada siswa yang menjawab benar.
C. menghukum siswa yang berbuat salah.
D. memberi hadiah pada setiap siswa baik yang menjawab benar maupun
salah.
36. Seorang guru dalam menyikapi kemunculan perilaku siswa menyimpang
adalah tidak konsisten, tetapi lebih mementingkan situasi yang dihadapi adalah
termasuk tipe guru
A. demokratis.
B. realistis.
C. permisif.
D. otokratis.
37. Seorang guru yang otokratis dalam menyikapi kemunculan perilaku
siswa yang menyimpang cenderung
A. membebaskan untuk memilih sikap.
B. memaksa murid patuh aturan.
C. mementingkan pada siswa.
D. mementingkan kemauan guru.
38. Contoh tipe guru yang demokratis dalam menyingkapi kemunculan
perilaku siswa yang menyimpang adalah
A. pemberian hubungan yang dimusyawarahkan di kelas.
B. pemberian kebebasan di kelas menurut suara terbanyak.
C. pemberian kebebasan di kelas dijalankan dengan tanggung jawab.
D. pemberian hadiah pada siswa yang baik dan hukuman pada siswa yang
salah.
39. Yang
dimaksud kegiatan belajar dalam aplikasi dan ringkasan adalah
A. membuat
contoh pemakaian.
B. mengingat kembali yang telah dipelajari dan menyusun kerangka
keterkaitan antarmateri.
C. membuat kerangka pemakaian secara singkat.
D. mengingat kembali pelajaran secara singkat.
40. Sistem instruksional adalah
A. suatu proses pengajaran yang memudahkan siswa menguasai
tugas-tugas belajarnya yang khusus.
B. rangkaian instruksi.
C. kesatuan bagian-bagian pengajaran.
D. daftar kegiatan guru dan siswa.
41. Orientasi dalam pengembangan sistem untuk belajar berdasarkan
kurikulum 1986 (PPSI) adalah
A. materi.
B. tujuan.
C. anak.
D. guru.
42. Kegunaan menetapkan tujuan dan merancang terlebih dahulu dalam
melaksanakan tugasnya sebagai seorang guru dalam mengajar adalah
A. mempermudah guru dalam mengajar.
B. siswa mudah mengikuti pelajaran.
C. dapat diukur/diperiksa sejauh mana pengajaran dicapai.
D. mengurangi kesalahan pengajaran.
43. Keuntungan yang diperoleh jika dalam mengajar terlebih dahulu
membuat perencanaan yang baik adalah
A. pengajaran berlangsung efisien, terarah, dan sistematik.
B. guru mudah melaksanakan.
C. murid lebih mudah menerima.
D. bahan dapat dipilih yang sederhana.
44. Kegunaan tingkatan generalisasi dalam perencanaan kegiatan belajar
adalah
A. pengembangan belajar dengan tugas dan kegiatan untuk menarik
kesimpulan, menyatukan pendapat dan menyusun sendiri.
B. pengembangan belajar untuk pelajaran yang sejenis.
C. menyamakan pendapat bersama.
D. menyimpulkan pendapat dari berbagai pihak.
45. Asumsi guru dalam pengajaran klasikal adalah
A. setiap siswa berbeda-beda kemampuan-nya.
B. minat, kepentingan, dan kecakapan belajar siswa relatif sama.
C. minat, kepentingan dan kecakapan siswa berbeda.
D. perbedaan usia menyebabkan perilaku yang berbeda.
46. Pengajaran klasikal adalah pengajaran yang dilakukan
A. di ruangan dengan murid sekitar 30-50 orang.
B. untuk kelompok-kelompok.
C. di kelas.
D. pada kelompok umur yang berbeda-beda.
47. Pengajaran individual adalah pengajaran yang
A. lebih mementingkan individu siswa.
B. muridnya satu-satu.
C. setiap guru mengajar satu pelajaran.
D. setiap siswa mengambil satu pelajaran sampai selesai baru ganti
pelajaran lain.
48. Pengajaran terprogram adalah
A. pengajaran bercirikan individual dan dapat dipelajari kapan saja
sesuai kecepatan sisswa.
B. pengajaran yang telah direncanakan.
C. pengajaran yang langkah-langkah pelaksanaannya diatur.
D. pengajaran yang dilakukan dengan program komputer.
49. Pengajaran menggunakan pusat sumber materi cocok untuk sekolah
yang
A. kurang staf pengajarnya.
B. kurang siswanya.
C. selalu banyak siswanya.
D. muridnya rajin-rajin.
50. Ditinjau dari perencanaannya, kegiatan guru dalam pengajaran
klasikal adalah
A. guru harus membuat persiapan segalanya (menerapkan PPSI).
B. guru bebas mengajar.
C. guru tidak dapat memperhatikan murid secara individu.
D. guru dapat merencanakan yang dikuasainya.
51. Tugas dan kemampuan guru pada pengajaran individual adalah
A. guru bertindak sebagai pengelola proses belajar anak.
B. guru memberi instruksi pada masing-masing individu.
C. guru diam saja jika tidak ada pertanyaan.
D. guru hanya bertindak sebagai pengawas, menjaga ketertiban.
PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR 52,
SAMPAI 80, PILIHLAH!
A. JIKA 1) DAN 2) BENAR!
B. JIKA 1) DAN 3) BENAR!
C. JIKA 2) DAN 3) BENAR!
D. JIKA 1), 2), DAN 3) SEMUANYA BENAR!
52. Kerangka dasar dalam mengembangkan, mengelola dan menganalisis
proses kurikulum oleh Tyler adalah
1) menetapkan tujuan
2) isi pelajaran
3) penilaian hasil belajar
53. Urutan subranah kognitif menurut Bloom adalah
1) ingatan, pemahaman, penerapan
2) pemahaman, ingatan, penerapan
3) pemahaman, penerapan, analisis
54. Komponen pokok dari sistem instruksional adalah
1) tujuan
2) evaluasi
3) cara belajar
55. Karakteristik tujuan pendidikan Nasional dalam sistem
instruksional adalah
1) bersifat Nasional
2) bersifat filosofis dan politis
3) rumusan bersifat umum
56. Karakteristik dari tujuan institusional dalam sistem intruksional
adalah
1) bersifat kelembagaan
2) berlaku rasional untuk masing-masing jenjang pendidikan
3) rumusan bersifat umum
57. Karakteristik dari tujuan kurikuler dalam sistem instruksional
adalah
1) terbatas untuk mata pelajaran pada jenjang pendidikan tertentu
2) dirumuskan dalam buku kurikulum untuk masing-masing mata pelajaran
3) dirumuskan oleh guru
58. Karakteristik dari tujuan instruksional umum dalam sistem instruksional
adalah
1) dirumuskan secara umum di kurikulum
2) mencerminkan perilaku umum hasil belajar pokok bahasan mata
pelajaran tertentu pada jenjang pendidikan tertentu
3) berlaku individu klasikal menurut kajian pengembangan kurikulum
59. Karakteristik dari tujuan instruksional khusus dalam sistem
instruksional adalah
1) dirumuskan oleh guru
2) bersifat individual
3) rumusan perilaku dapat diukur
60. Kriteria untuk mengembangkan dan melaksanakan program evaluasi
yang baik adalah evaluasi harus
1) ajeg
2) komprehensif
3) sahih
61. Yang termasuk penekanan isi dan pengalaman belajar adalah
1) kesahihan
2) kesesuaian
3) keseimbangan
62. Unsur pokok dari model pengembangan sistem instruksional adalah
1) perencanaan
2) pelaksanaan
3) penilaian pembelajaran
63. Unsur-unsur yang menunjukkan kualitas akademis yang dituntut guru
sebagai seorang manager kelas adalah
1) ahli
2) teratur, bersistem, rapi
3) otoriter
64. Unsur-unsur ketrampilan sosial yang dikuasai guru sebagai seorang
manager kelas adalah
1) simpati
2) tidak memihak
3) sikap gembira
65. Type guru menurut Driekurs yang dapat menimbulkan penyimpangan
perilaku siswa adalah
1) permisif
2) otokratis
3) demokratis
66. Teknik-teknik yang dapat mempertinggi keterlibatan dan mengurangi
penyimpangan perilaku siswa adalah
1) momentum
2) group focus
3) overlappingness
67. Langkah-langkah pokok dari sistem Reality Therapy adalah
1) bertindak secara personal
2) menekankankajian nilai
3) menunjang kebebasan rencana guru maupun murid
68. Penyebab perilaku menyimpang siswa berlandaskan tujuan yang keliru
adalah
1) mencari perhatian
2) mencari kepuasan
3) mencari kekuasaan
69. Yang harus diperhatikan dalam perumusan tujuan adalah
1) materi
2) tingkatan anak
3) jumlah siswa
70. Dalam pengembangan program yang harus diperhatikan adalah
1) waktu
2) tujuan
3) rencana
71. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam kegiatan belajar
mengajar adalah
1) tujuan
2) materi
3) lingkungan
72. Dalam pelaksanaan program memerlukan
1) kegiatan proses belajar mengajar
2) kedalaman materi
3) evaluasi
73. Menurut Hilda Taba untuk mengembangkan penilaian awal dan memilih
kegiatan belajar mengajar memerlukan tingkatan-tingkatan
1) pengenalan
2) pengembangan, analisis dan belajar
3) generalisasi
74. Menurut Barry Harley dalam penyusunan perencanaan kegiatan belajar
dalam formatnya harus ada
1) tujuan khusus
2) inti penjelasan
3) kesimpulan
75. Yang termasuk saran dari Adrey dan Howard Nicholls dalam kegiatan
menganalisis situasi untuk faktor siswa dalam pencemaran pengajaran adalah
1) siswa dipandang sebagai individu yang potensial
2) adanya perbedaan pengalaman lingkungan
3) adanya perbedaan kemampuan fisik
76. Langkah-langkah rinci dalam membuat perencanaan pengajaran adalah
1) merumuskan tujuan, alat evaluasi
2) menetapkan faktor-faktor materi, kegiatan belajar mengajar
3) pelaksanaan program
77. Yang termasuk isi pokok model perencanaan dalam teknik pengajaran
adalah
1) tujuan dan alat
2) tujuan dan materi
3) materi dan evaluasi
78. Termasuk tipe pengajaran individual adalah
1) pengajaran modul, terprogram, pusat sumber materi
2) pelajaran mini, kelas kecil, modul
3) perencanaan Keller, pelajaran mini, pelajaran terprogram
79. Kelemahan dari pelajaran mini ditinjau dari segi siswa adalah
1) siswa pandai tidak dapat mengatur waktu
2) siswa yang belajar lambat tidak tuntas
3) yang dipelajari hanya sedikit (mini)
80. Model pengajaran individual yang menggunakan media banyak adalah
1) pusat sumber materi
2) pelajaran mini
3) pengajaran terprogram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar