Senin, 23 Juni 2014

Soal Kimia Polimer



TUGAS MANDIRI
KIMIA POLIMER
(PAKI4353)


PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR   1  SAMPAI  35, PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!

1.   Penggolongan polimer menjadi bahan alam dan bahan sintetik termasuk penggolongan ke dalam materi
A.   Biologi.
B.   Non Biologi.
C.   Kimia.
D.   Non Kimia.

2.   Berdasarkan asal terbentuknya polimer yang digolongkan menjadi polimer sintetis adalah
A.   Bakelit.
B.   Amber.
C.   Bihemen.
D.   Shellac.
     
3.   Polimer berikut yang merupakan contoh dari klasifikasi polimer berdasarkan reaksi pembentukan kondesasi adalah        
A.   polietilen.
B.   polivinil klorida.
C.   poliakrilonitril.
D.   poliamida.

4.   Contoh yang paling tepat dari klasifikasi polimer berdasarkan reaksi pembentukan adisi adalah   
A.   poli (heksametilena adiparmid) atau nilon 66.
B.   poli (nonametilen urea).
C.   poli akrinitril (akrilik, kreslon).
D.   poli (etilen teref talamid).

5.   Berikut adalah yang bukan menjadi faktor utama yang menyebabkan pesatnya penggunaan polimer         
A.   bahan-bahan polimer dapat memenuhi spektrum luas dari kehidupan.
B.   tidak dapat dicampur dengan polimer lain.
C.   kualitas dapat ditingkatkan lewat perubahan struktur kimia.
D.   harga relatif murah.

6.   Berikut adalah contoh polimer yang bersifat serat         
A.   poliamida (nilon).
B.   karet.
C.   poli (vinil klorida).
D.   polimer stiran - butadien - stiran.

7.   Di bawah ini adalah salah satu persyaratan polimer yang digolongkan dalam elas tomer
A.   bila dalam keadaan tetap dapat mencapai perpanjangan 500 sampai 1000 persen.
B.   tidak mudah kembali ke bentuk semula.
C.   harus dalam bentuk amorf dan dalam keadaan tak terdistorsi.
D.   mempunyai struktur non jaringan.

8.   Dasar reaksi polimerisasi adisi adalah 
A.   terbentuk dari molekul-molekul kecil.
B.   terjadinya reaksi pemutusan ikatan rangkap.
C.   tidak ada reaksi pembentukan polietilen.
D.   terbentuknya pusat-pusat aktif.

10.   Yang bukan bertindak sebagai katalis pada polimerisasi kation adalah   
A.   asam sulfat.
B.   isobutilen.
C.   baron triklorida.
D.   titanium klorida.

13.   Jenis monomer yang dapat dipolimerisasi dengan katalis Siegler - Natta adalah  
A.   etilena, propilena, dan butadiena.
B.   asam adipat, dan heksametilen diamine.
C.   1,6 - heksadi isosianat, butanol, dan poliuratan.
D.   asam adipat, poliuretan, dan butanol.

14.   Contoh berikut yang termasuk kopolimer adalah           
A.   polietena.
B.   polimer SBS.
C.   PVC.
D.   polipropena.

15.   Kopolimer yang mempunyai beberapa kesatuan ulang yang berbeda berselang-seling adanya dalam rantai polimer disebut kopolimer       
A.   acak.
B.   balok.
C.   bergantian.
D.   tempel.

17.   Bila monomer yang sudah dicampur dengan inisiator disebabkan sebagai tetesan dalam air, seterusnya dilakukan pengadukan cepat selama reaksi. Hal tersebut merupakan polimerisasi
A.   larutan.
B.   ruah.
C.   suspensi.
D.   emulsi.

18.   Senyawa yang digunakan untuk mengurangi nukleofilitas polistirena yang sedang tumbuh untuk mencegah reaksi samping adalah
A.   1,1 - difeniletilen.
B.   1,1 - dikloro - dimetilsilan.
C.   p - klorostiren.
D.   p - bromostiren.

19.   2 gram NaOH dalam 50 ml air didihkan perlahan-lahan kemudian ditambahkan 5 gram belerang dan terus diaduk, selanjutnya dinginkan dan saring ke dalam gelas kimia. Filtrat yang berwarna coklat kekuningan ditambahkan 10 ml 1,2 dikloro etana dan panaskan campuran pada suhu 70 - 80oC sambil diaduk, langkah di atas adalah proses pembuatan    
A.   nilon 6,6.
B.   polistiren.
C.   polivinil klorida.
D.   karet sintetik (tiokol).

20.   Pernyataan dibawah ini yang bukan karakteristik struktur polimer adalah
A.   bentuk dan panjang rantai molekulnya.
B.   kekuatan ikatan dan bentuk cabangnya.
C.   susunan percabangan atau konfigurasinya.
D.   struktur kekristalannya.

21.   Suatu polimer disebut amorf bila derajat kekristalannya 
A.   tinggi.
B.   sedang.
C.   rendah.
D.   tidak menentu.

22.   Suatu monomer dari polietilena adalah
        CH2 = CH2. Bila derajat polimerisasinya adalah 2000, maka masa molekul polimer tersebut adalah         
A.   14.000.
B.   28.000.
C.   42.000.
D.   56.000.

23.   Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kekristalan polimer
A.   sindiotatik dan isotaktik antar rantai polimer.
B.   jarak dan kekuatan gaya antar rantai polimer.
C.   sindiotatik dan kekuatan gaya antar rantai polimer.
D.   ataktik dan isotaktik antar rantai polimer.

24.   Bila besarnya gaya tarik antar unit metilena = 2 kkal permol bila polietilena mempunyai 1000 unit maka gaya tarik polietilen tersebut adalah        
A.   2000 kkal per mol.
B.   3000 kkal per mol.
C.   4000 kkal per mol.
D.   5000 kkal per mol.

25.   Polimer termoplastik paling banyak dipungut oleh para pemulung karena dapat dilelehkan dengan pemanasan untuk dicetak ulang, hal ini karena polimer termoplastik mempunyai sifat        
A.   struktur liner atau ber cabang.
B.   bersambung silang (cross - link).
C.   nir bentuk (amorf).
D.   tidak kenyal.

26.   Bila polimer termoplastik dengan derajat kekristalan sedang (20 - 60%) dan suhunya diatas suhu peralihan kaca (tk) maka plastik yang dihasilkan bersifat  

A.   kenyal seperti karet.
B.   getas seperti kaca.
C.   liat seperti kulit sepatu.
D.   kaku, keras dan getas.

27.   Di bawah ini yang bukan menjadi faktor tinggi rendahnya titik leleh polimer berkristal adalah
A.   derajat kekristalan.
B.   kekuatan gaya antaraksi rantai.
C.   peningkatan kekacauan rantai.
D.   kelenturan ikatan antar rantai.

28.   Di ketahui harga 2 dari polistirena = 730 dan harga konstanta = 100 tentukan viskositas (kekentalan leleh) polistirena tersebut        
A.   5,5.
B.   9,735.
C.   11,735.
D.   15,735.

29.   Agar polimer bisa bersifat elastis seperti karet diperlukan beberapa persyaratan berikut, kecuali   
A.   kebebasan bergerak dari bagian-bagian polimer disekitar atom C kiral.
B.   pemasukan sambung silang ke dalam struktur polimer.
C.   ikatan sambung silang harus dalam bentuk ikatan primer.
D.   ikatan sambung silang harus tinggi konsentrasinya.

30.   Pembentukan ikatan sambung silang (cross link) akan menyebabkan polimer menjadi
A.   rapuh.
B.   bening.
C.   kuat.
D.   elastis.

31.   LDPE (Low Density Politylene, polietilene bercabang) adalah proses penuaan akibat pengaruh cahaya dan oksigen, titik serangan yang dilakukan oleh cahaya dan oksigen tersebut adalah pada atom C      
A.   primer.
B.   skunder.
C.   tersier.
D.   cabang.

32.   Vulkanisasi pada karet alam dimaksudkan untuk          
A.   polimer bersambung silang tidak larut.
B.   membuat derajat sambung silang rendah sehingga terjadi ekstensifikasi.
C.   membuat derajat sambung silang tinggi sehingga karet menjadi keras.
D.   membuat kekentalan larutan meningkat dengan tajam.
33.   Yang bukan ciri dari High Density Polyethylene O adalah          
A.   titik leleh kristal 135oC.
B.   larut dalam cairan pada suhu 100oC.
C.   polimer kristal lebih polar.
D.   tidak terbentuk ikatan hidrogen antar molekul.

34.   Suatu n - Heksana mempunyai V1 = 0,4 ;
        V2 = 0,6 ; d1 = 7,24 dan d2 = 7,9 tentukan
        DH n Heksana tersebut          
A.   0,104 kal.
B.   1,04 kal.
C.   -0,104 kal.
D.   -1,04 kal.

35.   Bila diketahui DH, karbon tetraklorida = 0,0284, T = 300oK dan DS = 46 kal. Tentukan DG karbon tetra klorida tersebut!       
A.   13,8 kkal.
B.   138 kkal.
C.   -13,8 kkal.
D.   -138 kkal.

PETUNJUK:  UNTUK SOAL NOMOR   36   SAMPAI   50,   PILIHLAH!
A.   JIKA 1) DAN 2) BENAR!
B.   JIKA 1) DAN 3) BENAR!
C.   JIKA 2) DAN 3) BENAR!
D.   JIKA 1), 2), DAN 3) SEMUANYA BENAR!    

37.   Berikut adalah klasifikasi polimer berdasarkan sifat termal        
1)   lentur
2)   termoplastik
3)   termoset

38.   Menurut bentuk penggunaannya polimer dikelompokkan sebagai           
1)   serat, elastomer, dan plastik
2)   pelapis permukaan (cat), dan bahan perekat
3)   penstabil, pewarna, dan bahan pengisi

39.   Sifat-sifat dari jenis plastik polipropilen antara lain        
1)   sangat kaku, berat jenis rendah, dan tahan terhadap bahan kimia
2)   mempunyai daya tahan kimia, dan tahan panas sampai 260oC
3)   tahan terhadap panas, dan tidak mudah retak

40.   Berdasarkan pusat aktifnya polimerisasi adisi dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu polimerisasi        
1)   radikal
2)   ion
3)   koordinasi

42.   Urutan yang benar cara pembuatan kopolimer tempel dengan teknik grafting onto adalah
1)   polistiren “hidup” , poli (metil metakrilat)
2)   polistiren “hidup” , poli (metilkrilat - g - stiren)
3)   poli (metil metakrilat - g - stiren)

43.   Ditinjau dari bentuk rantainya, molekul-molekul polimer dapat berbentuk rantai
1)   lurus melingkar (linier)
2)   bercabang
3)   bersambung silang

44.   Dilihat dari susunan percabangannya, polimer dikelompokan atas konfigurasi     
1)   sindiotatik, isotatik
2)   isotatik, kristalik
3)   atatik

45.   Diketahui urutan gugus cabang sebagai berikut
        a. -CH3 ; -CH2 - CH3 ; -CH2 - CH2 - CH3
               b. -CH2 - CH2 - CH2 - CH3 ;
                   -CH2 - CH - CH2 - CH3 ;

                              CH3
                             CH3
 

                   -CH2 - C - CH2 - CH3


 
                             CH3
        Maka perkiraan urutan pengaruh struktur gugus cabang terhadap titik leleh polimer isotatik yang mungkin adalah  
1)   75oC , 125oC , 165oC
2)   165oC , 125oC , 75oC
3)   -55oC , 196oC , 350oC

46.   Pemilihan polimer untuk digunakan sebagai serat, memerlukan sejumlah kompromi diantaranya adalah    
1)   linier dengan simetri tinggi dan gaya antar molekul yang tinggi
2)   berat molekulnya harus cukup tinggi sehingga kekuatan renggang dan sifat-sifat lain terkait dapat dikembangkan
3)   percabangan dalam rantai polimer umumnya menguntungkan bagi sifat-sifat serat

47.   Adanya radiasi ultraviolet dan oksidasi akan mengakibatkan polimer menjadi      
1)   hilang kekuatan
2)   mudah memanjang
3)   mudah robek

48.   Untuk memperlambat perombakan polimer sinar ultra violet perlu ditambahkan zat aditif seperti   
1)   jelaga
2)   anti oksidasi
3)   turunan senyawa fenol

49.   Perubahan-perubahan polimer dalam pelarut umumnya melalui beberapa tahap yakni tahap         
1)   pengembangan
2)   pelarutan
3)   bersambung silang

50.   Terdapat beberapa anomali yang berkenaan dengan kaidah umum viskositas yaitu         
1)   viskositas larutan polimer cenderung berkurang dengan turunnya konsentrasi dan naiknya suhu
2)   pengenceran lebih lanjut menjadi lebih kental sebagai akibat tolak menolak ujung-ujung bermuatan
3)   polimer yang membentuk sambung silang kekentalan naik pada suhu lebih tinggi

1 komentar: